Karakteristik Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam
Islamic State University Jakarta
Siti Khadijah Ibrahim |
Sebagai
mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah baik yang umum maupun yang
khusus, Pendidikan Agama Islam mempunyai karakteristik yang khas yaitu:
Pertama, Pendidikan Islam merujuk pada
aturan-aturan yang sudah pasti. Pendidikan Agama Islam mengikuti aturan atau
garis-garis yang sudah jelas dan pasti serta tidak dapat ditolak dan di tawar.
Aturan itu adalah Wahyu Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, semua yang
terlibat dalam Pendidikan Agama Islam itu harus senantiasa berpegang teguh pada
aturan ini. Pendidikan pada umumnya bersifat netral, artinya pengetahuan itu diajarkan
sebagai mana adanya dan terserah kepada manusia yang hendak mengarahkan
pengetahuan itu. Ia hanya mengajarkan, tetapi tidak memberikan petunjuk kea rah
mana dan bagaimana memberlakukan pendidikan itu. Pengajaran umum mengajarkan pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap yang bersifat relatif, sehingga tidak bisa diramalkan ke arah
mana pengetahuan keterampilan dan nilai itu digunakan, disertai dengan sikap
yang tidak konsisten karena terperangkap oleh. perhitungan untung rugi,
sedangkan Pendidikan Agama Islam memiliki arah dan tujuan yang jelas, tidak
seperti pendidikan umum;
Kedua, Pendidikan Agama
Islam selalu mempertimbangkan dua sisi kehidupan duniawi dan ukhrawi dalam
setiap langkah dan geraknya. Pendidikan Agama Islam seperti diibaratkan mata
uang yang mempunyai dua sisi, pertama; sisi keagamaan yang menjadi pokok dalam
substansi ajaran yang akan dipelajari, kedua; sisi pengetahuan berisikan
hal-hal yang mungkin umum dapat di indera dan diakali, berbentuk pengalaman
factual maupun pengalaman pikir. Sisi pertama lebih menekankan pada kehidupan dunia
sedangkan sisi kedua lebih cenderung menekankan pada kehidupan akhirat namun,
kedua sisi ini tidak dapat dipisahkan karena terdapat hubungan sebab akibat,
oleh karena itu, kedua sisi ini selalu diperhatikan dalam setiap gerak dan
usahanya, karena memang Pendidikan Agama Islam mengacu kepada kehidupan dunia
dan akhirat;
Ketiga, Pendidikan Agama Islam bermisikan
pembentukan akhlakul karimah. Pendidikan Agama
Islam selalu menekankan pada pembentukan akhlakul karimah, hati nurani untuk
selalu berbuat baik dan bersikap dalam kehidupan sesuai dengan norma-norma yang
berlaku, tidak menyalahi aturan dan berpegang teguh pada dasar Agama Islam
yaitu Al-Qur’an dan Hadits;
Keempat, Pendidikan Agama
Islam diyakini sebagai tugas suci. Pada umumnya, manusia khususnya kaum
muslimin berkeyakinan bahwa penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam merupakan
bagian dari risalah, karena itu mereka mengangapnya sebagai misi suci. Karena itu dengan
menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam berarti pula menegakkan agama, yang
tentunya bernilai suatu kebaikan di sisi Allah;
Kelima, Pendidikan Agama Islam bermotifkan ibadah. Sejalan dengan
hal yang dijelaskan pada sebelumnya maka kiprah Pendidikan Agama Islam
merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala dari Allah, dari segi mengajar,
pekerjaan itu terpuji karena merupakan tugas yang mulia, disamping tugas itu
sebagai amal jariah, yaitu amal yang terus berlangsung hingga yang bersangkutan
meninggal dunia, dengan ketentuan ilmu yang diajarkan itu diamalkan oleh
peserta didik ataupun ilmu itu diajarkan secara berantai kepada orang lain.
mantapp buk artikel nya, izin share ya
BalasHapusaslkum Bu Siti, mau bertanya... statement diatas ada referensinya bisa dicari dimana?. syukron infonya. arfa
BalasHapus