A. POLITIK PEMERINTAH TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Sejak Kedatangannya di Indonesia Islam telah menggunakan dakwah dan pendidikan sebagai sarana untuk mensosialisasikannya ke tengah-tengah mansyarakat. Dalam proses sosialisasi islam melalui pendidikan tersebut, selain dilakukan oleh masyarakat sendiri juga di lakukan oleh pemerintah atau sekurang-kurangnya mendapatkan bantuan dari pemerintah.
1. Pembahasan
Pengertian politik berasal dari bahasa inggris politics yang berarti permainan politik. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, politik di artikan pengetahuan tentang ketatanegaraan atau kenegaraan, seperti tata cara pemerintahan dasar-dasar pemerintahan dan sebagainya. Dalam bahasa Arab, kata politik di kenal dengan istilah al-siyasah yang berarti reka cipta, upaya-upaya strategis dan pengaturan tentang sesuatu. Sedangkan kata pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan Pen- dan akhiran –an, dan berarti perbuatan, hal, cara dan sebagainya mendidik. Sedangkan dalam pengertian yang lazim di gunakan pendidikan berarti sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga berlangsung setahap demi setahap.
Dalam bahasa arab kata pendidikan biasanya di wakili oleh kata tarbiyah, ta’dib, ta’lim, tadris, tadzkiyah, dan tazdkirah yang secara keseluruhan mengimpun kegiatan yang terdapat dalam pendidikan yaitu membina, memelihara, mengajarkan, menyucikan jiwa dan mengingatkan manusia terhadap hal-hal yang terbaik.
Berdasarkan pengertian diatas, maka politik pendidikan mengandung lima hal sebagai berikut :
Pertama, politik pendidikan mengandung kebijakan pemerintah suatu Negara.
Kedua, politik pendidikan bukan hanya berupa peraturan perundangan yang tertulis, melainkan juga termasuk kebijakan lainnya.
Ketiga , politik pendidikan ditujukan untuk mensukseskan penyelengaraan pendidikan.
Ke empat, politik pendidikan di jalankan demi tercapainya tujuan Negara. Karena tujuan Negara menjadi sasaran utama merupakan sebuah system penyelenggaraan pendidikan.
Kelima, politik pendidikan merupakan sebuah system penyelenggaraan pendidkan suatu Negara. Berdasarkan lima hal tersebut di atas maka politik pendidikan tidak dapat di lepaskan dari politik pemerintahan yang diterapkan pada suatu Negara.
Ø Kebijakan Politik Pendidikan Pemerintah Indonesia
Kebijakan politik pemerintahan Indonesia secara umum dapat dibagi kedalam empat periode atau orde. Pertama, kebijakan politik pemerintah pada masa pra- kemerdekaan. Kedua, kebijakan politik pemerintahan Indonesia pada masa orde lama. Ketiga, kebijakan politik pemerintahan Indonesia pada masa orde baru. Dan keempat, kebijakan politik pemerintahan Indonesia pada masa orde reformasi.
Ada beberapa karakteristik pemerintahan orde baru yang kurang kondusif bagi pengembangan pendidikan islam. Dalam hubungan ini paling kurang ada lima karakteristik pemerintahan orde baru. Pertama, pemerintah orde baru adalah pemerintah yang kuat dan dominan. Kedua, pemerintahan orde baru adalah pemerintahan yang dipimpin serta didukung oleh kekuatan militer. Ketiga, pemerintah orde baru melengkapi dirinya dengan keamanan reprensif serta aparat politik-ideologis. Keempat, pemerintahan orde baru sejak awal kebangkitannya mendapatkan dukungan dan kapitalitas internasional. Dan kelima, factor dari dalam tubuh Negara sendiri dan factor dunia internasional.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah orde baru dalam bidang pendidikan diantaranya adalah masalah pemerataan, peningkatan kualitas, efektifitas dan efesiensi dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional.
Kini politik pemerintahan orde baru sudah digeser oleh pemerintahan reformasi yang di tandai oleh semakin berkembangnya wacana demokrasi. Berbagai aturan yabg sebelumnya ada dikalangan kemahasiswaan yang cenderung mengkebiri kebebasannya kini sudah berubah
2. Kesimpulan
Peta politik pendidikan islam di Indonesia senantiasa di warnai oleh peta perpolitikan pemerintahan. Dari zaman pra kemerdekaan (orde lama), orde baru dan era reformasi. Pendidikan islam masih berada dalam posisi yang secara umum belum berpihak pada pemberdayaan umat. Pendidikan lebih merupakan alat untuk menggiring rakyat dan umat kepada tujuan politik yang di inginkan.
B. MENSIASATI KEKURANGAN JAM PELAJARAN AGAMA DI SEKOLAH
Masalah inilah yang di anggap sebagai penyebab utama timbulnya kekurangan para pelajaran dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Banyak pelajaran yang terlibat dalam perbuatan yang kurang terpuji seperti tawuran, pencurian, penodongan, penyalah gunaan obat narkotik, dan sebagainya. Penyebab utamanya adalah karena kekurangan bekal pendidikan agama. Hal ini terjadi disebabkan disekolah-sekolah sebagaimana tersebut di atas.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, solusi yang ditawarkan antara lain dengan menambah jumlah jam pelajaran agama di sekolah dan dengan menambah waktu untuk memberikan perhatian di sekolah dan dengan menambah waktu untuk memberikan perhatian kasih sayang, bimbingan, dan pengawasan dari kedua orang tua di rumah
1. Pembahasan
Sejalan dengan permasalahan tersebut di atas untuk mengatasi kekurangan jam pelajaran agama yang diberikan disekolah. Solusi alternatif nya tersebut antara lain sebagai berikut :
Pertama, engan merubah orientasi dn fokus pengajaran agama yang semula bersifat subject metter oriented, yakni dari semula berpusat pada pemberian pengetahuan agama dalam arti memahami dan menghafal ajaran agama sesuai kurikulum menjadi pengajaran agama yang berorientasi pada pengamalan dan pembentuk sikap keagamaan melalui pembiasaan hidup sesuai dengan agama.
Kedua, dengan cara menambah jam pelajaran agama yang diberikn diluar jam pelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Ketiga, dengan cara meningkatkan perhatian, kasih saying, bimbingan dan pengawasan yang diberikan oleh kedua orang tua dirumah.
Keempat, dengan cara melaksanakan tradisi ke islaman yang didasarkan pada al-quran dan al-sunnah yang disertai dengan penghayatan akan makna dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Kelima, pembinaan sikap keagamaan tersebut dapat pula di lakukan dengan memanfaatkan berbagai mass media yang tersedia seperti radio, surat kabar, buku bacaan, televisi dan lain sebagainya. Kekurangan jam pelajaran agama disekolah selain dapat di atasi dengan mengintensifkan pengalaman agama di rumah dapat pula dilengkapi dengan memanfaatkan berbagai media informasi dan komunikasi sebagaimana disebutkan di atas.
2. Penutup
Berbagai alternative pembinaan sikap keagamaan sebagaimana disebutkan di atas, bukanlah masalah yang sulit untuk dilakukan.
Diketahui bahwa mereka itu melakukan tambahan kegiatan belajar agama dan lainnya diluar jam pelajaran yang fprmal ditetapkan dalam kurikulum. Upaya lainnya dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama yang baik antara sekolah dengan orang tua dirumah dan masyarakat dalam mengawasi dan membina para siswa upaya mensiasati kekurangan jam pelajaran agama disekolah–sekolah ini perlu dilakukan dan dikembangkan dengan mencari cara-cara lain yang lebih efektif sesuai dengan perkembangan zaman.
C. QUANTUM TEACHING DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
1. Pendahuluan
Penguasaan terhadap metodologi pengajaran adalah merupakan salah satu persyaratan bagi seorang tenaga pendidik yang profesional.
2. Pembahasan
Metodologi pengajaran tersebut adalah Quantum teaching. Metode penulisannya bersifat deskriptif analitis yakni memaparkan permasalahan secara apa adanya berdasarkan sumber-sumber rujukan yang otoritatif dalam bidang pendidikan yang kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan filsafat pendidikan islam.
Quantum Teaching dan Karakteristiknya
Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitas supercamp. Di ciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti eccelerated Learning (lozanov), Multiple intelligence (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (ginder dan bandler).
Quantum teaching bersandar pada konsep bawalah dunia mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.
Dalam pelaksanaannya Quantum Teaching melakukan pengajaran dengan enam langkah yang tercermin dalam istilah Tandur. Pertama, tumbuhakn minat dengan memuaskan. Kedua, alami yakni ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat di mengerti semua pelajar. Ketiga, Namai disediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi. Keempat, demonstrasikan. Kelima, ulangi.
Pengajaran dalam Quantum Teaching terlihat adanya empat ciri sebagai berikut. Pertama, adanya unsur demokrasi dalam pengajaran. Kedua, sebagai akibat dari ciri yang pertama. Ketiga, adanya kepuasan dari diri si anak. Keempat, adanya unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu ketrampilan yang di ajarkan.
Quantum Teaching Dalam Pendidikan Islam
Di dalam Quantum Teaching terdapat lima perinsip yaitu
1. Segalanya beerbicara
2. Segalanya bertujuan
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
4. Akui setiap usaha, dan
5. Rayakan jika layak di rayakan
Selanjutnya langkah-langkah dalam quantum Teaching yang mampu menggairahkan suasana belajar mengajar yang terdapat dalam istilah Tandur. Langkah pertama, yaitu tumbuhkan minat. Langkah kedua, alami. Langkah ketiga, Namai. Langkah keempat demonstrasikan yakni menunjukan apa yang telah di hasilkan. Langkah kelima, ulangi, langkah ke enam rayakan yakni berikan pengakuan.
3. Kesimpulan
Berdasarkan uraian analisa sebagaimana tersebut diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa Quantum Teaching yang merupakan metode pengajaran mutakhir adalah memadukan dan menyempurnakan metode-metode pengajaran yang telah ada sebelumnya.
Dalam rangka menghasilkan lulusan pendidikan islam yang terbina seluruh potensinya serta memiliki sikap percaya diri, kreatif, inovatif, kritis, dan demokratis, demi menyiapkan lulusan pendidikan yang berwawasan luas dalam bidang ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar